Absisi pada daun merupakan contoh senesen penuaan yang jelas. Selama masa pertumbuhan, dengan bertambahnya umur suatu tumbuhan akan diikuti dengan proses penurunan kondisi yang mengarah pada kematian organ atau organisme. Bagian akhir dari proses perkembangan, dari dewasa sampai hilangnya pengorganisasian dan fungsi disebut senesen atau penuaan. Sel-sel yang yang telah berdiferensiasi pada dasarnya mempunyai masa hidup terbatas, sehingga penuaan akan dialami oleh semua sel pada saat yang berbeda-beda. Selama proses penuaan, pada tingkat sel terjadi penyusutan sruktur dan rusaknya membran seluler. Absisi merupakan senesen yang meliputi hanya daun-daunnya (Decidous senescence). Menggugurkan daun-daunnya, sementara organ tanaman lain tetap hidup. Proses yang di lakukan tumbuhan untuk memisahkan dan membuang organ tumbuhan seperti dedaunan, kelopak bunga, mahkota bunga, dan buah yang tidak lagi di perlukan tumbuhan atau yang terserang pnyakit dinamakan absisi.
Menurut Addicot
(1964) maka dalam proses absisi ini bergantung pada faktor alami seperti panas,
dingin, kekeringan akanberpengaruh terhadap absisi. Dalam hubungannya dengan
hormon tumbuh, memungkinkan hormon ini akan mendukung atau menghambat proses
tersebut.
Pengguguran
daun (absisi) adalah suatu proses lepasnya tangkai daun dari tanaman yang
menyebabkan daun gugur dan terjatuh. Proses inidi pengaruhi oleh banyak faktor
baik faktor dari dalam maupun dari luar. Proses awal gugurnya daun
ditandai dengan perubahan warna pada daun kemudian mengering dan akhirnya
gugur. Pengguguran daun ini biasanya terjadi pada daun yang sudah tua, terkena
penyakit, atau untuk menghadapi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan
(kemarau dan musim dingin).
Pemisahan aktif
daun dari cabang tanpa meninggalkan luka disebut absisi daun. Daun sering
tanggal pada musim tertentu, tanpa meninggalkan luka. Macam-macam pengguguran
juga mengakibatkan tanggalnya daun. Bagian lain dari tumbuhan juga dapat
tanggal. Absisi merupakan adaptasi yang bermanfaat guna melepskan daun tua, buh
masak, dan bunga yang tidak akan menghasilkan buah, serta merupakan cara
pemangkas diri dari jumlah cabang terlampau banyak. Sehubungan dengan
mekanisasi dalam pertanian, pengaturan absisi seperti dalam pengguguran daun
terkendali, penjarangan buah, dan penentuan waktu gugurnya buah, menjadi amat
penting.
Mekanisme
terjadinya absisi daun adalah absisi daun biasanya disiapkan di dekat tangkai
daun. Di daerah itu terjadi perubahan sitologi dan biokimiawi dalam sel di
daerah pemisah yang akhirnya memisahkan daun dari cabang. Daerah jaringan yang
bersangkutan disebut daerah absisi atau zona absisi. Pada daerah absisi
terdapat lapisan pemisah yang menyebabkan pemisahan dan lapisan pelindung yang
melindungi permukaan yang terdedah dari kekeringan dan serangan parasit.
Pada kebanyakan
daun, bunga, dan buah dan beberapa batang, persiapan lapisan absisi terjadi
sewaktu ontogeni. Namun lapisaan absisi bisa juga terjadi langsung setelah ada
kondisi yang merangsang absisi. Pada daerah absisi, jaringan tersklerefikasi
sering tereduksi dan jaringan pembuluh terkondensasi di tengah, bukan di tepi.
Pada beberapa spesies, daerah absisi seperti itu terdapat di tempat pertemuan
tangkai dan sendi daun.
6 komentar:
Ternyata sebegitu rumitnya absisi daun, padahal hanya sekedar gugurnya daun. Subhanallah. Nice info Lanjutkan kakak :D
banyak sekali informasi tentang gugurnya daun. makasih :)
Wah, ternyata cukup rumit juga ya fenomena gugurnya sehelai daun itu. terimakasih. saya suka artikel ini. ditunggu postingan selanjutnya.
postingan ini sangat bagus serta memberikan informasi bagaimana proses gugurnya daun yang biasa kita lihat sehari - hari. nice posting
artikelnya menarik,,
menambah wawasan saya mengenai gejala alam,,,
daun gugur ternyata mengalami banyak proses yaa.. artikel yang sangat menarik.. terimakasih kakak udah posting :D
Posting Komentar