Asam
Benzoat (benzoic acid) adalah suatu senyawa kimia dengan rumus C6H5COOH .
Produk ini merupakan bahan kimia yang berupa asam organik padat berbentuk
kristal putih, mudah terbakar, larut dalam alkohol, ether, mudah menguap, dan
mudah meledak. Asam benzoat dengan nama dagang benzenecarboxylic acid atau
carboxybenzene merupakan carboxylic acid aromatik yang paling sederhana.
Nama
asam ini berasal dari gum benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan
satu-satunya sumber asam benzoate.Asam benzoat diproduksi secara komersial
dengan oksidasi parsial toluena dengan oksigen.Toluena merupakan turunan dari
benzene. Benzena merupakan senyawa organik yang sangat beracun bagi manusia dan
dapat menyebabkan kerusakan hati.Namun toluena jauh kurang beracun, meskipun
bukan tidak berbahaya. Hal ini disebabkan karena perbedaan senyawa intermediet
yang dihasilkan pada saat akan dibongkar dalam tubuh. Dan asam benzoat yang
dihasilkan oleh toluena akan dapat diekskresikan, sehingga tidak akan
menimbulkan masalah yang berat kesehatan.
Proses
oksidasi parsial toluena dengan oksigendikatalisis oleh kobalt ataupun mangan
naftenat. Beberapa proses lainyang digunakan untuk memproduksi asam benzoat
yaitu: sintesis laboratorium, dengan hidrolisis, dari benzaldehida, dari benzil
alkohol, dan pembuatan secara historis.
Asam
benzoat sangatlah murah dan tersedia secara meluas, sehingga sintesis
laboratorium asam benzoat umumnya hanya dipraktekkan untuk tujuan pedagogi.Ia
umumnya diajarkan kepada mahasiswa universitas.Untuk semua metode sintesis,
asam benzoat dapat dimurnikan dengan rekristalisasi dari air, karena asam
benzoat larut dengan baik dalam air panas namun buruk dalam air dingin.
Penghindaran penggunaan pelarut organik untuk rekristalisasi membuat eksperimen
ini aman.Pelarut lainnya yang memungkinkan meliputi asam asetat, benzena, eter petrolium, dan campuran etanol dan air.Sama
seperti nitril ataupun amida lainnya, benzonitril dan benzoamida dapat dihidrolisis menjadi asam benzoat ataupun basa
konjugatnya dalam keadaan asam maupun basa. Disproporsionasi benzaldehida yang diinduksi oleh basa dalam reaksi Cannizzaro akan menghasilkan sejumlah asam benzoat dan benzil alkohol dalam
jumlah yang sama banyak. Benzil alkohol kemudian dapat dipisahkan dari asam
benzoat dengan distilasi. Bromobenzena dapat diubah menjadi asam benzoat dengan
"karbonasi" zat anatara fenilmagensium bromida:
C6H5MgBr
+ CO2 → C6H5CO2MgBr
C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H
+ MgBrCl
Benzil
alkohol dapat direfluks dengan kalium permanganat ataupun
oksidator lainnya dalam air.Campuran ini kemudian disaring dalam keadaan panas
untuk memisahkan mangan dioksida, dan kemudian didinginkan untuk mendapatkan asam
benzoat.
Asam
benzoat digunakan sebagai bahan pengawet makanan yang pada tempo lalu pernah
mendapat masalah dikarenakan asam benzoat ini tidak lolos klasifikasi bahan
pengawet untuk diimpor yaitu pada negara Taiwan yang melakukan razia pada
produk Indonesia dan mereka menemukan penggunaan bahan pengawet ini pada produk
mie instant bernama Indomie.
Asam benzoat
sebenarnya bisa ditemukan secara natural pada buah dan rempah.cengkeh, cinnamon
dan buah berry mengandung benzoat. Di dalam tubuh, asam benzoat akan bergabung
dengan glisin didalam hati dan membentuk asam hippurat yang akan
dikeluarkanlewat urin. Jika masih ada yang tertinggal, benzoat akan
bergabungdengan asam glukuronat yang termetabolisme lewat urin. Penggunaan
benzoate bila sesuai dengan dosis yang dianjurkansebenarnya tidak akan
menimbulkan efek yang berbahaya, karenatubuh kita memiliki sistem detoksifikasi
benzoat yang sangat efektif.Benzoat akan terbuang hingga 95 persen lewat urin.
Asam benzoat adalah
pengawet yang handal karena sifatnya yang bakteriostatik dan fungistatik dalam
kondisi asam.Dia paling banyak digunakan dalam makanan asam seperti salad
dressing (cuka), minuman bersoda (asam karbonat), selai dan jus buah (asam
sitrat), acar (cuka), dan bumbu.Dia juga digunakan sebagai pengawet dalam
obat-obatan dan kosmetik.
Meskipun asam
benzoat adalah pengawet yang lebih efektif, natrium benzoat lebih sering
digunakan sebagai bahan tambahan makanan karena asam benzoat cenderung tidak
larut dalam air. Batasan pemakain natrium benzoat menurut FDA di AS adalah 0,1%
berat tubuh. Batas penggunaan asam benzoat sebagai pengawet dalam pangan adalah
antara 0,05-0,1%. Makanan yang asam benzoat dapat digunakan dan tingkat
maksimum untuk aplikasi yang ditetapkan dalam hukum makanan internasional.
Kekhawatiran muncul
dari fakta bahwa asam benzoat dan garamnya dapat bereaksi dengan asam askorbat
(vitamin C), dalam beberapa minuman ringan, membentuk senyawa turunan benzena
yang berbahaya untuk kesehatan dan merupakan pemicu kanker.
Penggunaan asam
benzoat sebagai pengawet dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit lupus
(Systemic Lupus Eritematosus/SLE). Efek samping lain yang bisa timbul adalah
odema (bengkak) akibat dari retensi (tertahannya cairan dalam tubuh) dan biasa
juga karena naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma
akibat pengikatan air oleh natrium.
Dalam riset yang
dilakukan oleh Sheffield University di Inggris terhadap bahan pengawet makanan
dan minuman yang umum digunakan menyatakan bahwa natrium benzoat diperkirakan
dapat merusak DNA.Hal ini dikemukakan oleh Pete Piper (professor bidang biologi
molekuler dan bioteknologi) yang telah meneliti natrium benzoat sejak 1999.Ia
pernah menguji natrium benzoat pada sel ragi yang hidup, yang akhirnya
menemukan bahwa substansi tersebut (Natrium Benzoat) dapat merusak DNA
mithokondria pada ragi. Di dalam tubuh, mitokondria berfungsi menyerap oksigen untuk menghasilkan energi. Dan bila rusak,
seperti terjadi pada sejumlah kondisi pada saat sakit, maka sel mulai mengalami
kegagalan fungsi yang sangat serius. Sehingga dalam tubuh akan terjadi
kerusakan DNA di dalam motokondria.
Natrium benzoat dalam tubuh pada tingkat sel DNA dengan mencabut sel
mitokondria oksigen, kadang-kadang benar-benar menutup mereka turun.Sama
seperti manusia membutuhkan oksigen untuk bernapas, sel membutuhkan oksigen
untuk berfungsi dengan baik dan untuk melawan infeksi, termasuk kanker.Dan ada
sejumlah penyakit dimana yang sekarang dikaitkan dengan penyakit Parkinson dan
beberapa penyakit akibat degenerasi saraf.
Dampak natrium
benzoat pada minuman isotonik, maupun minuman-minuman ringan lainnya adalah
kanker. Hal terebut dikarenakan vitamin C (asorbic acid) yang ditambahkan dalam
minuman isotonik akan bereaksi dengan natrium benzoat menghasilkan benzen.
Benzen tersebut dikenal sebagai polutan udara dan dapat menyebabkan kanker
(Avicenna, 2008).
Berdasarkan penelitian Badan Pangan Dunia
(FAO), konsumsi benzoat yang berlebihan pada tikus akan menyebabkan kematian
dengan gejala-gejala hiperaktif, sariawan, kencing terus-menerus serta
penurunan berat badan. Untuk asam benzoat dan natrium benzoat bisa menimbulkan
reaksi alergi dan penyakit saraf.
0 komentar:
Posting Komentar